Pemasangan
Cara Pasang Atap Bitumen
Tahap 1
Pemasangan Reng
Reng dipasang dengan jarak maksimal 40,5cm dari as reng ke as reng
Tahap 2
Pemasangan Multyplek / Plywood
Setelah pemasangan Reng (rangka)
selesai dilanjutkan dengan pemasangan Multyplek / plywood dengan tebal
minimal 9mm,dan di screw diatas reng, Multyplek atau plywood dipasang
dari bawah keatas dengan overlap 10cm dari lisplank. untuk pemasangan
bawah diberi flashing U untuk melindungi multyplek dari air dan
megurangi kerusakan pada ujung multyplek, untuk ujung yang tersambung
dengan dindimg / sopi-sopi diberi flasing berbentuk z ( Wall Flashing)
Tahap 3
Pemasangan Flashing
Setelah pemasangan multyplek untuk
pemasangan bawah diberi flashing U untuk melindungi multyplek dari air
dan megurangi kerusakan pada ujung multyplek, untuk ujung yang
tersambung dengan dindimg / sopi-sopi diberi flasing berbentuk z ( Wall
Flashing)
Tahap 4
Pemasangan Underlayer
Setelah Multipleks dan flasing terpasang, kemudian dipasang pelapis underlayer.
Ada 2 cara untuk memilih jenis Underlayer yang dipakai, dilihat berdasarkan kemiringan Atap :
a. Untuk kemiringan Atap lebih dari 15 derajat s/d 90 derajat dipasang Underlayer dari
bahan geotextile atau dari bahan seperti kertas amplas diatas Multipleks / Plywood,
fungsinya untuk mengurangi kelembapan di Multiplek. Underlayer berbentuk Roll ( 1 Roll
dimensi 1 m x 100 m) dipasang dengan cara di gelar diatas Multipleks. Overlap antar
underlayer 10 cm.
b. Untuk kemiringan 1 derajat s/d 15 derajat dipasang Underlayer Waterproofing membrane
jenis torching /bakar dengan ketebalan membran minimal 2 mm. Waterproofing dipasang
dengan cara dibakar dibagian bawah membran, overlap antar membran 10 cm di screw).
Tahap 5
Pemasangan Atap Bitumen CTI
Setelah underlayer membran terpasang di lanjutkan pemasangan awalan atap CTI dinamakan Starter
CTI. Bahan material yang dipakai untuk starter adalah lembaran genteng CTI. Dipasang berderet
kesamping horisontal sepanjang keliling penutup atap.
Fungsi Starter untuk menutupi celah diantara daun Bitumen yang terlihat dari bawah dan juga
berfungsi untuk meluruskan pasangan genteng CTI.
Untuk pemasangan CTI, harus diawali dengan membuka pelindung HDPE protection film adhesive
Shingle pada tiap lembarnya.
Untuk kemiringan atap lebih dari 15 derajat, pemasangan Starter CTI dengan cara dipaku.
Pemakuan harus tepat pada atas nat/parit dari masing-masing genteng dengan jumlah paku
minimal 4 paku per lembar genteng.
Untuk kemiringan Atap 1 derajat s/d 15 derajat, pemasangan starter CTI ditempel diatas
permukaan Membran Torching yang sudah dibakar terlebih dahulu.
Setelah dipasang starter, Genteng CTI dipasang bertahap mulai dari bawah berderet horisontal,
kemudian mulai keatas. Untuk bagian bawah diawali dengan pemasangan genteng CTI overlap
dengan Starter CTI.
Untuk kemiringan atap lebih dari 15 derajat, pemasangan genteng CTI dengan cara dipaku.
Pemakuan harus tepat pada atas nat/parit dari masing-masing genteng, dengan jumlah paku
minimal 4 paku per lembar genteng.
Untuk kemiringan Atap 1 derajat s/d 15 derajat, pemasangan CTI ditempel diatas permukaan
Membran Torching yang sudah dibakar terlebih dahulu.
Tahap 6
Pemasangan Nok / Bumbungan dan Jurai
Pada Bubungan/Nok : CTI dipotong menjadi 3 bagian dengan batasan nat/parit dari atas
kebawah, kemudian setiap daun di bagian overlap dipotong sudut. Pemasangan dengan ditumpuk
sesuai overlap dengan cara dipaku. 1m2 genteng=3m1 Nok CTI.
Bentuk potongan NOK/ Jurai dari bahan Material atap Bitumen |